Assalamualaikum
Kawan, sudah tanggal 17 Juli 2013 ini. Berarti sudah hari ke-9 (versi saya), tapi mungkin kawan-kawan ada yang baru dapat 8 hari ya puasanya . Tak apalah, perbedaan itu Indah . hahahahhahahah
Sudah dapat berapa juz tilawahnya kawan?? semoga sudah sampai pertengahn yaa, minimal juz 10 lah. Lebih baik lagi kalu sudah khatam, Subhanallah.
Nah, disini saya coba berbagi keutamaan Membaca AlQuran yaa. Sebagai motivasi juga bisa lah.. hehehe
Kalau di hari-hari biasa saja pahala membaca AlQuran dinilai per huruf, bayangkan saja pahalanya ketika AlQuran dibaca pada saat Ramadhan yang katanya pada bulan Ramadhan, semua amal shalih pahalanya dilipatgandakan. Woooooo... Sesuatu ~~Alay~~
Semangat baca Quran yaaa.. Niatkan hanya kepada Allah. Semoga Ramadhan kita tahun ini berkah. Amiiinnn..
Keutamaan Membaca Alquran
Sebaik-baik manusia adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَه
“Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Hal itu dikarenakan Alquran adalah firman Allah Rabbul ‘aalamin.
Alquran merupakan ilmu yang paling utama dan paling mulia, oleh karena
itu orang yang mempelajari dan mengajarkannya adalah orang yang terbaik
di sisi Allah Ta’ala.
Alquran adalah sebaik-baik ucapan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ
اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ
مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Amma ba’du, sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah kitab Allah,
sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, seburuk-buruk urusan
adalah perbuatan yang diada-adakan (dalam agama) dan semua bid’ah adalah
sesat.” (HR. Muslim)
Imam Syafi’i dan ulama lainnya berpendapat bahwa membaca Alquran merupakan dzikr yang paling utama.
Orang yang mahir membaca Alquran akan bersama para malaikat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ
الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ
عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
“Orang yang lancar membaca Alquran akan bersama malaikat utusan
yang mulia lagi berbakti, sedangkan orang yang membaca Alquran dengan
tersendat-sendat lagi berat, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Muslim)
Orang yang tersendat-sendat dalam membaca Alquran mendapatkan dua
pahala adalah hasil dari membaca Alquran dan karena telah bersusah payah
untuknya.
Orang yang membaca Alquran diibaratkan seperti buah utrujjah yang luarnya wangi dan dalamnya manis.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْأُتْرُجَّةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ لَا رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ
(البخاري)
“Perumpamaan orang mukmin yang membaca Alquran adalah seperti
buah utrujjah; aromanya wangi dan rasanya enak. Orang mukmin yang tidak
membaca Alquran adalah seperti buah kurma; tidak ada wanginya, tetapi
rasanya manis. Orang munafik yang membaca Alquran adalah seperti
tumbuhan raihaanah (kemangi); aromanya wangi tetapi rasanya pahit,
sedangkan orang munafik yang tidak membaca Alquran adalah seperti
tumbuhan hanzhalah; tidak ada wanginya dan rasanya pahit.” (HR. Bukhari-Muslim)
Alquran akan memberi syafaat kepada pembacanya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
“Bacalah Alquran, karena ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat kepada pembacanya.” (HR. Muslim)
Membaca satu atau dua ayat Alquran lebih baik daripada memperoleh satu atau dua ekor onta yang besar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada para sahabat:
« أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى
بُطْحَانَ أَوْ إِلَى الْعَقِيقِ فَيَأْتِىَ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ
كَوْمَاوَيْنِ فِى غَيْرِ إِثْمٍ وَلاَ قَطْعِ رَحِمٍ » . فَقُلْنَا يَا
رَسُولَ اللَّهِ نُحِبُّ ذَلِكَ . قَالَ « أَفَلاَ يَغْدُو أَحَدُكُمْ
إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمَ أَوْ يَقْرَأَ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ
اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ وَثَلاَثٌ خَيْرٌ لَهُ
مِنْ ثَلاَثٍ وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ
مِنَ الإِبِلِ » .
“Siapakah di antara kalian yang suka berangkat pagi setiap hari
ke Bathhan atau ‘Aqiq dan pulangnya membawa dua onta yang besar punuknya
tanpa melakukan dosa dan memutuskan tali silaturrahim?” Para sahabat
menjawab, “Wahai Rasulullah, kami suka hal itu.” Beliau bersabda: “Tidak
adakah salah seorang di antara kamu yang pergi ke masjid, lalu ia
belajar atau membaca dua ayat Alquran? Yang sesungguhnya hal itu lebih
baik daripada memperoleh dua ekor onta, tiga ayat lebih baik daripada
tiga ekor onta, empat ayat lebih baik daripada empat ekor onta dan (jika
lebih) sesuai jumlah itu dari beberapa ekor onta.” (HR. Muslim)
Rahmat dan ketentraman akan turun ketika berkumpul membaca Alquran
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ
يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ
عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ
الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ
“Tidaklah berkumpul sebuah kaum di salah satu rumah Allah, mereka
membaca kitab Allah dan mempelajarinya, kecuali akan turun ketentraman
kepada mereka, diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat dan
Allah akan menyebut mereka ke hadapan makhluk di sisi-Nya.” (HR. Muslim)
Karena kemuliaan Alquran, tidak pantas
bagi yang telah menghapalnya mengatakan “Saya lupa ayat ini dan itu”,
tetapi hendaknya mengatakan “Ayat ini telah terlupakan.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لا يقُلْ أحْدُكم نِسيَتُ آية كَيْتَ وكيْتَ بل هو نُسِّيَ
“Janganlah salah seorang di antara kamu berkata: “Saya lupa ayat ini dan ini”, bahkan ayat itu telah dilupakan.” (HR. Muslim)
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “Hal itu karena ucapan “saya lupa”
terkesan adanya sikap tidak peduli dengan ayat Alquran yang dihapalnya
sehingga ia pun melupakannya.”
Membaca satu huruf Alquran akan memperoleh sepuluh kebaikan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ
حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ
وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka ia
akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan
dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim
itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu
huruf.” (HR. Tirmidzi)
Pembaca Alquran akan ditinggikan derajatnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ
كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ
آيَةٍ تَقْرَأُ بِهَا
“Akan dikatakan kepada pembaca Alquran “Bacalah dan naiklah (ke
derajat yang tinggi), serta tartilkanlah sebagaimana kamu
mentartilkannya ketika di dunia, karena kedudukanmu pada akhir ayat yang
kamu baca.” (Hasan shahih, HR. Tirmidzi)
Nah kawan, begitulah, semoga bermanfaat yaa..
Wallahu alam
Wassalamualaikum
Original post By : www.konsultasisyariah.com
minimal sehari dibaca 1 ayat :)
ReplyDeletekok ono "versi saya"?? :3
ReplyDelete