Pages

Sunday, April 28, 2013

Corat-Coret Mahasiswa Baru

Jadi Ingat saya pernah nulis ini.. diambil dari fakta-fakta saat saya awal menjadi mahasiswa
sekalian saja di Posting :)



Mahasiswa Sebagai Agent of Change


Berbicara tentang mahasiswa, hal awal yang terlintas dalam pikiran saya adalah seorang sosok yang dipandang  lebih kedudukannya di tengah-tengah masyarakat. Mahasiswa sebagai bagian integral dari masyarakat dianggap memiliki peranan yang cukup signifikan dalam upaya perubahan menuju cita-cita yang lebih baik. Telah menjadi catatan sejarah negeri ini bahwa gerakan mahasiswa merupakan salah satu elemen yang menjadi motor upaya perubahan. Tidak bisa dipungkiri bahwa gerakan mahasiswa menjadi tumpuan dan harapan masyarakay untuk memperjuangkan kehidupan mereka dan untuk membawa perubahan negeri ini ke arah yang lebih baik menjadi negara yang bangkit.

Telah menjadi pemahaman bahwa Indonesia merupakan negeri yang pernah dijuluki negeri zamrud khatulistiwa gemah ripah loh jinawi, kini sedang terpuruk di segala bidang. Di bidang ekonomi, Indonesia kembali menjadi negara miskin dengan beban utang lebih dari 1400 triliyun rupiah (742 diantaranya merupakan utang luar negeri), puluhan juta rakyatnya hidup dalam kemiskinan, belasan juta penduduknya kehilangan pekerjaan, jumlah pengangguran mencapai 40 juta, 3 juta diantaranya adalah mahasiswa. 4,5 juta anak putus sekolah dan jutaan orang mengalami gizi buruk. Keadaan ini juga diiringi dengan meningkatnya jumlah pekerja seks komersial yang sebagian besar adalah remaja. fakta ini sangat memilukan sekali mengingat negeri yang di juluki negeri zamrud khatulistiwa ini kini terus saja mengalami keterpurukan. Pertanyaannya sekarang menjadi mengapa hal ini terus-menerus terjadi bahkan terkesan penanganannya sangatlah lambat ?

Sejak keadaan ini berlangsung, sebenarnya telah berulangkali terjadi pergantian pemerintahan, namun jangankan perbaikan dan peningkatan keadaan, kestabilan politik saja belum bisa terwujud. Banyak terjadi pergolakan di daerah-daerah bagian timur yang kini terasa meningkat. Banyak para pemuda, yang seharusnya menjadi penerus bangsa, melanjutkan perjalanan dan bahkan memimpin negeri ini, kini malah menjadi pelaku kriminalitas. Kekuatan fisik mereka sebagai anak muda malah disalah artikan, mereka melakukan aksi perampokan, merampas, mencuri dan menyakiti orang-orang yang lebih lemah.

Sudah seharusnya keadaan ini menggelitik benak kita untuk mempertanyakan apa yang menyebabkan munculnya kondisi ini, sekaligus mencari tahu jalan mana yang bisa membawa kita pada sebaik-baik kehidupan. Oleh karena itu, manusia sebagai bagian komponen masyarakat memiliki fitrah yang berupa keinginan untuk selalu melakukan perubahan menuju kondisi yang lebih baik. Mahasiswa dalam hal ini sebagai lokomotif perubahan, dengan bekal idealismenya yang cukup tinggi, tidak akan pernah berhenti melakukan perjuangan demi mencapai cita-cita yang diharapkan.

Fakta keterlibatan mahasiswa atau pemuda menunjukkan bahwa mahasiswa merupakan komunitas yang aktif, produktif, idealis penuh semangat dan cita-cita. Tapi sejauh mana potensi ini berhasil membawa ke arah perubahan yang diharapkan masih menjadi tanda tanya besar. Jika ditilik lebih jauh lagi, keberhasilan sebuah perjuangan, apalagi yang diperjuangkan secara bersama-sama atau berkelompok sangat ditentukan oleh sapek pemikiran dan aspek keorganisasian. Cita-cita yang hendak dicapai sangatlah penting untuk menyatukan langkah dan strategi yang tepat, lebih jauh lagi dan sangat penting adalah asas yang melandasi perjuangan mereka, apakah asas yang digunakan shahih atau batil.

Asaslah yang akan menentukan arah dan tujuan perjuangan, asas pula yang akan menyatukan dan memberi semangat bagi para pejuangnya. Alasan ini didasarkan atas kondisi riil yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Dalam kaitannya manusia sebagi seorang muslim, maka landasan yang digunakan adalah aqidah Islam, sebagai bentuk keyakinan dan pembenaran seorang muslim terhadap apa-apa yang diturunkan oleh Allah SWT adalah benar adanya dan adanya kesadaran bahwa setiap aktivitas manusia akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Allah sebagai Al Khaliq dan Al Mudabbir (pengatur), tentu mengetahui baik buruknya suatu perbuatan, sehingga Ia menurunkan seperangkat aturanNya yang tertuang didalam Alquran untuk mengatur seluruh aspek kehidupan. Atas dasar inilah kemudian Islam memiliki posisi yang sangat tinggi bila dibandingkan dengan agama-agama yang lain, yaitu bahwa Islam tidak hanya agama yang hanya mengatur urusan-urusan ibadah saja, tetapi juga mengatur hubungan dan interaksi yang berlangsung di tengah masyarakat. 

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu.” (QS. Al Maidah ; 3)

0 komentar:

Post a Comment

Statistic

Buscar