Jadi Ingat saya pernah nulis ini.. diambil dari fakta-fakta saat saya awal menjadi mahasiswa
sekalian saja di Posting :)
sekalian saja di Posting :)
Mahasiswa
Sebagai Agent of Change
Berbicara tentang
mahasiswa, hal awal yang terlintas dalam pikiran saya adalah seorang sosok yang
dipandang lebih kedudukannya di
tengah-tengah masyarakat. Mahasiswa sebagai bagian integral dari masyarakat dianggap
memiliki peranan yang cukup signifikan dalam upaya perubahan menuju cita-cita
yang lebih baik. Telah menjadi catatan sejarah negeri ini bahwa gerakan
mahasiswa merupakan salah satu elemen yang menjadi motor upaya perubahan. Tidak
bisa dipungkiri bahwa gerakan mahasiswa menjadi tumpuan dan harapan masyarakay
untuk memperjuangkan kehidupan mereka dan untuk membawa perubahan negeri ini ke
arah yang lebih baik menjadi negara yang bangkit.
Telah menjadi pemahaman
bahwa Indonesia merupakan negeri yang pernah dijuluki negeri zamrud
khatulistiwa gemah ripah loh jinawi, kini sedang terpuruk di segala bidang. Di
bidang ekonomi, Indonesia kembali menjadi negara miskin dengan beban utang
lebih dari 1400 triliyun rupiah (742 diantaranya merupakan utang luar negeri),
puluhan juta rakyatnya hidup dalam kemiskinan, belasan juta penduduknya
kehilangan pekerjaan, jumlah pengangguran mencapai 40 juta, 3 juta diantaranya
adalah mahasiswa. 4,5 juta anak putus sekolah dan jutaan orang mengalami gizi
buruk. Keadaan ini juga diiringi dengan meningkatnya jumlah pekerja seks
komersial yang sebagian besar adalah remaja. fakta ini sangat memilukan sekali
mengingat negeri yang di juluki negeri zamrud khatulistiwa ini kini terus saja
mengalami keterpurukan. Pertanyaannya sekarang menjadi mengapa hal ini
terus-menerus terjadi bahkan terkesan penanganannya sangatlah lambat ?
Sejak keadaan ini
berlangsung, sebenarnya telah berulangkali terjadi pergantian pemerintahan,
namun jangankan perbaikan dan peningkatan keadaan, kestabilan politik saja
belum bisa terwujud. Banyak terjadi pergolakan di daerah-daerah bagian timur
yang kini terasa meningkat. Banyak para pemuda, yang seharusnya menjadi penerus
bangsa, melanjutkan perjalanan dan bahkan memimpin negeri ini, kini malah
menjadi pelaku kriminalitas. Kekuatan fisik mereka sebagai anak muda malah
disalah artikan, mereka melakukan aksi perampokan, merampas, mencuri dan
menyakiti orang-orang yang lebih lemah.
Sudah seharusnya
keadaan ini menggelitik benak kita untuk mempertanyakan apa yang menyebabkan
munculnya kondisi ini, sekaligus mencari tahu jalan mana yang bisa membawa kita
pada sebaik-baik kehidupan. Oleh karena itu, manusia sebagai bagian komponen
masyarakat memiliki fitrah yang berupa keinginan untuk selalu melakukan
perubahan menuju kondisi yang lebih baik. Mahasiswa dalam hal ini sebagai
lokomotif perubahan, dengan bekal idealismenya yang cukup tinggi, tidak akan
pernah berhenti melakukan perjuangan demi mencapai cita-cita yang diharapkan.
Fakta keterlibatan
mahasiswa atau pemuda menunjukkan bahwa mahasiswa merupakan komunitas yang
aktif, produktif, idealis penuh semangat dan cita-cita. Tapi sejauh mana
potensi ini berhasil membawa ke arah perubahan yang diharapkan masih menjadi
tanda tanya besar. Jika ditilik lebih jauh lagi, keberhasilan sebuah
perjuangan, apalagi yang diperjuangkan secara bersama-sama atau berkelompok
sangat ditentukan oleh sapek pemikiran dan aspek keorganisasian. Cita-cita yang
hendak dicapai sangatlah penting untuk menyatukan langkah dan strategi yang
tepat, lebih jauh lagi dan sangat penting adalah asas yang melandasi perjuangan
mereka, apakah asas yang digunakan shahih atau batil.
Asaslah yang akan
menentukan arah dan tujuan perjuangan, asas pula yang akan menyatukan dan
memberi semangat bagi para pejuangnya. Alasan ini didasarkan atas kondisi riil
yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Dalam kaitannya manusia sebagi
seorang muslim, maka landasan yang digunakan adalah aqidah Islam, sebagai bentuk
keyakinan dan pembenaran seorang muslim terhadap apa-apa yang diturunkan oleh
Allah SWT adalah benar adanya dan adanya kesadaran bahwa setiap aktivitas
manusia akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Allah sebagai Al
Khaliq dan Al Mudabbir (pengatur), tentu mengetahui baik buruknya suatu
perbuatan, sehingga Ia menurunkan seperangkat aturanNya yang tertuang didalam
Alquran untuk mengatur seluruh aspek kehidupan. Atas dasar inilah kemudian
Islam memiliki posisi yang sangat tinggi bila dibandingkan dengan agama-agama
yang lain, yaitu bahwa Islam tidak hanya agama yang hanya mengatur
urusan-urusan ibadah saja, tetapi juga mengatur hubungan dan interaksi yang
berlangsung di tengah masyarakat.
“Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu.” (QS. Al Maidah ; 3)
0 komentar:
Post a Comment